Kamis, 23 Oktober 2014

Hidupnya Batu Walau Ia Benda Mati



BATU-BATUPUN TERNYATA HIDUP
(Refleksi Perkuliahan Kelima Filsafat Ilmu Oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A)


Seperti biasanya Prof. Dr. Marsigit, M.A. pada setiap hari jum’at selalu mengajak diskusi olah fikir kepada kami para mahasiswa kelas P2TK Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah pertemuan minggu kemarin tidak diawali dengan soal jawab singkat, nah pada hari itu kami mulai lagi dengan soal jawab singkat.
Setelah proses soal jawab singkat diperiksa dan dinilai, kami tiap mahasiswa harus mengajukan minimal satu pertanyaan. Ada satu pertanyaan yang saya ajukan di sore itu, yaitu “Ciri makhluk hidup adalah mampu menembus ruang dan waktu, padahal batu candi Borobudur itu ternyata mampu menembus ruang dan waktu. Nah, pertanyaannya adalah apakah batu candi Borobudur menurut filsafat bisa dikatakan hidup?”
Ternyata jawaban dari Prof. Dr. Marsigit, M.A adalah dalam filsafat yang dikatakan hidup itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Hidup adalah mampu menembus ruang dan waktu, dalam hal ini tergantung kita mengartikan hidup. Jika hidup itu adalah perubahan maka batu bisa dikatakan hidup karena batu besar di kali itu bisa terkikis lama-lama hancur oleh aliran air, maka batu tersebut berubah dari besar menjadi tidak besar seperti tadi atau dalam kata lain batu tersebut telah berubah sehingga dalam artian hidup itu perubahan maka dalam filsafat dapat dikatakan batu tersebut hidup. Ternyata bukan hanya hidup saja, batu bisa berdoa, bisa jatuh cinta, bisa berhukum dan bisa hanya sebagai material. Maka dari itu dalam berfilsafat tergantung bagaimana kita mengartikannya.
Oleh karena itu, dalam berfilsafat sangatlah luas karena meliputi yang ada dan yang mungkin ada setidaknya aku pernah mendengarnya. Maka janganlah sekali-kali mereduksi keyakinan kita (spiritual) jika kita sedang berfilsafat. Hentikanlah berfilsafat jika pikiran kita telah tidak sampai hingga mencoba mematikan spiritual. Karena sebetul-betulnya filsafat adalah fikiran dan sebetul-betulnya filsafat adalah pengetahuan.

Refferensi :
Diskusi Kuliah Prof. Dr.Marsigit, M.A  Jumat, 17 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar